Friday, January 3, 2020

PERAN SURAT KABAR DALAM MENYAMPAIKAN RISALAH DAKWAH

Forum Ads.id


PERAN SURAT KABAR DALAM MENYAMPAIKAN RISALAH DAKWAH
Oleh Suwardi Lubis
Dakwah merupakan kewajiban bagi setiap muslim, untuk mencapai dakwah yang efektif maka diperlukan media. Merebaknya media saat ini seperti media cetak dan online merupakan salah satu wujud dari era reformasi dan keterbukaan informasi. Fungsi media itu sendiri adalah memberikan informasi, pendidikan, hiburan dan kontrol sosial. Media mampu menggiring opini publik kepada suatu fakta tertentu melalui setting terhadap informasi yang akan dijadikan berita. Maka pada tahap inilah misi dakwah dapat berjalan, informasi yang dianggap tidak memihak kepada dunia muslim dapat ditunda pemberitaannya dan beralih kepada pemberitaan yang bernilai dakwah. 
Memasuki zaman global seperti saat sekarang ini, pola dakwah bil qalam (dakwah melalui tulisan) baik dengan menerbitkan kitab-kitab, novel, buku, majalah, internet, koran, dan tulisan-tulisan yang mengandung pesan dakwah sangat penting dan efektif. 
Media cetak juga sebagai salah satu media dakwah yang efektif untuk berdakwah bil qalam. Namun pada zaman sekarang ini dakwah bil qalam tidak hanya dilakukan di media cetak saja melainkan juga di internet seperti dikemas dalam blog, website dan artikel-artikel lain yang bisa diakses melalui internet. Dan majalah-majalah yang mengandung sisi dakwah juga bisa diposting di internet dan bisa dibaca oleh jutaan umat. Meskipun Internet merupakan barang baru, namun internet secara langsung berperan dalam menciptakan dunia yang mengglobal. Inti dari dakwah bil qalam adalah menulis, menulis laksana mendayung, berlayar dengan pikiran yang denganya penulis akan menemukan tantangan, pengalaman dan kepuasan.








BAB II
PEMBAHASAN
  1. Pengertian Surat Kabar
surat kabar terletak pada kemampuannya untuk menyajikan berita-berita dan gagasan-gagasan tentang perkembangan masyarakat pada umumnya, yang dapat mempengaruhi kehidupan modern seperti sekarang ini.1
Media cetak adalah media yang terdiri dari lembaran kertas yang tertulis dengan sejumlah kata, kalimat, gambar, dan wacana yang tata rapi serta berisikan berbagai macam informasi-informasi, ilmu pengetahuan dan teknologi, hiburan, tips, lapangan pekerjaan, bisnis, aspirasi, opini, promosi dan juga mengenai kejadian di dalam dan di luar negara.
  1. Peran Surat KabarTerhadap Penyampaian Risalah Islam
Media massa yang harus mutlak dipergunakan dalam pelaksanaan dakwah Islam yang harus memiliki efektivitas yang tinggi, antara lainPers (surat kabar)Wilayah dakwah ini amat besar manfaatnya, sebab ia termasuk dari beberapa media massa pembentukan opini masyarakat hampir bisa disebut sebagai makanan pokok masyarakat mendambakan informasikan dan selalu dapat mengikuti perkembangan dunia. Dakwah Islam melalui wasilah ini dapat membentuk berita-berita Islam, artikel-artikel Islam dan sebagainya.
Dalam Alquran terdapat satu surah yang bernama surah Al-Qalam warta pena, sebagai isyarat tentang pentingnya peran huruf, pena dan penulisan dalam pelaksanaan dakwah Islamiyah. Firman Allah dalam surah Al-Qalam ayat 1
نوَالْقَلَمِوَمَايَسْطُرُونَ (١)
Artinya.” Nundemi kalam dan apa yang mereka tulis.
Ayat diatas menjelaskan bahwa peran huruf, pena tulisan dalam pelaksanaan dakwah Islam sangat penting, sama pentingnya dengan dakwah itu sendiri. Dapat juga dipahami bahwa sejak semula dakwah Islamiyah telah merintis jalan selektif ke arah pembinaan penghurupan, penerapan dan tulisan atau dengan kata lain hal karangan-karangan.2
  1. Ciri-ciri Surat Kabar
  1. Publisitas (Publicity)
Yang mengandung arti penyebaran kepada khalayak atau kepada publik. Karena diperuntukkan untuk khalayak umum, isi atau informasi dalam surat kabar ini terdiri dari berbagai kepentingan yang berkaitan dengan umum. Untuk itu, penerbitan yang meskipun sama dengan surat kabar tidak bisa disebut sebagai surat kabar jika hanya ditujukan kepada sekelompok orang atau golongan.
  1. Periodesitas (Periodicity)
Yang berarti keteraturan dalam penerbitannya. Keteraturan ini bisa satu kali sehari bisa juga satu atau dua kali terbit dalam seminggu. Karena mempunyai keteraturan dalam penerbitannya, maka penerbit buku tidak dapat dikategorikan sebagai surat kabar meskipun isinya menyangkut kepentingan umum karena tidak disebarkan secara periodik dan berkala.
  1. Universalitas (universality)
Yang berarti kemestaan dan keragaman. Isinya yang datang dari berbagai penjuru dunia. Untuk itu jika sebuah penerbitan berkala isinya hanya mengkhususkan diri pada suatu profesi atau aspek kehidupan, seperti majalah kedokteran, arsitektur, koperasi atau pertanian, tidak termasuk surat kabar. Memang benar bahwa berkala itu ditujukan kepada khalayak umum dan diterbitkan secara berkala, namun bila isinya hanya mengenai salah satu aspek kehidupan saja maka tidak dapat dimasukkan ke dalam kategori surat kabar.
  1. Aktualitas (Actuality)
Menurut kata asalnya aktualitas, berarti “kini” dan “keadaan sebenarnya”. Kedua-duanya erat sekali sangkut pautnya dengan berita yang disiarkan surat kabar. Berita adalah laporan mengenai peristiwa yang terjadi kini, dengan perkataan lain laporan mengenai peristiwa yang baru terjadi dan yang dilaporkan itu harus benar. Tetapi yang dimaksudkan aktualitas sebagai ciri surat kabar adalah pertama, yaitu kecepatan laporan, tanpa menyampingkan pentingnya kebenaran berita.3
  1. Tantangan Dakwah Dalam Surat Kabar
Dakwah merupakan kewajiban kita sebagai umat muslim. Dalam Al Quran pun juga menerangkan kepada kita bahwa kita harus mengajak untuk berbuat ma’ruf dan menjauhi yang munkar. Maka dari itu, di era globalisasi ini dakwah Islam harus bisa menyelaraskan dengan media-media komunikasi yang modern untuk penyebaran pesan-pesan dakwah Islam kepada masyarakat luas.
Sering pesan yang dusampaikan oleh seorang da’i kepada mad’u terjadi kesalahpahaman, bahkan yang lebih parah lagi jika terjadi salah penafsiran. Ini merupakan tantangan-tantangan yang perlu diperhatikan ketika menjadikan surat kabar menjadi media dakwah. Seorang da’i harus bisa menulis dengan jelas agar bisa diterima oleh mad’u. Berikut adalah hambatan yang bisa terjadi ketika berdakwah melalui surat kabar yaitu:
  1. Semantic Faktor.
Hambatan ini berupa pemakaian kosa kata yang tidak dipahami oleh mad’u. Ini bisa berdasarkan pengalaman sebanyak apa mereka mendapatkannya. Seperti sudah dijelaskan sebelumnya, kelompok masyarakat sangat mempengaruhi diterima tidaknya suatu pesan.
  1. Prejudise (Prasangka).
Prasangaka adalah hambatan yang paling berat terhadap kegiatan dakwah. Dan kita pun tidak mampu mencegah masalah ini karena tentu saja kita tidak bisa mengendalikan siapa yang membaca tulisan kita. 





  1. Merusak atau memalsu isi komunikasi.
Terkadang ada juga seorang wartawan memutarbalikan fakta untuk menarik pembaca. Tentu saja hal ini dapat merusak kebenaran dalam agama apabila berita yang disampaikan berhubungan dengan Islam.
  1. Menafsirkan suatu pesan dengan ukuran luas lingkup pandandangan sendiri yang terlalu sukar untuk dimengerti. Jadi karena dalam surat kabar feedback tidak bisa diterima langsung antara dai dan mad’u, maka mad’u menafsirkan sendiri sesuai dengan pengalama yang aia pahami sendiri.

Melalui bahasa itulah terjadi komunikasi anatara individu dengan individu lainnya, sehingga mereka berbahasa sama merasakan suatu ikatan batin sebagai suatu kelompok.. Apabila seorang dai mampu menggunakan bahasa yang mampu dipahami oleh siapa saja, tentunya tujuan dakwah bisa tersampaikan kepada mad’u. Tidak hanya yang beragama muslim saja mengerti dengan bahasa tulisan yang dimaksud, tapi juga bisa mempengaruhi orang yang belum beragama Islam menjadi tertarik dengan Islam karena bahasanya yang mudah dimengerti serta menarik perhatian.4
  1. Peluang Dakwah Dalam Surat Kabar
Adapun peluang yang dapat dimanfaatkan para dai dalam berdakwah melalui surat kabar antara lain dapat mengisi rubric-rubrik seperti berikut ini.
  1. Arikel Keislaman. Dengan melalui artikel keislaman maka pesan yang ingin disampaikan akan cepat tersampaikan kepada masyarakat luas. Asalkan bahasa yang digunakan mudah dipahami dan menggunakan kalimat-kalimat yang tepat.
  2.  Tanya Jawab Masalah-Masalah Agama Islam. Biasanya dalam surat kabar ada kolom khusus untuk tanya jawab, hal ini dapat dimanfaatkan sebagai sarana dakwah. Dan dai harus mampu memberikan jawaban yang benar terhadap suatu permasalahan yang dikemukakan oleh mad’u.
  3. Cerita yang Bernafaskan Islam. Dalam hal ini peran para seniman muslim sangat dibutuhkan. Merek dapatmenyisipkan cerita-cerita yang mengandung ajaran Islam yang sesungguhnya. 
  4. Puisi-Puisi yang Bernafaskan Islam. Penyajian dakwah dengan puisi-puisi Islami, syairnya dapat diambil dari ajaran agalma Islam. Dakwah ini sangat diminati oleh kalangan remaja.
  5. Rubrik Khusus Agama Islam.. Rubrik Khusus adalah suatu kolom yang memang disediakan untuk rubric agama Islam, katakanlah seperti kolom agama atau mimbar agama. Dengan adanya rubric ini , dapat dimanfaatkan sebagai sarana untuk berdakwah. Namun tentunya tidak melupakan prinsip-prinsip dakwah yang selalu melihat kondisi psikologis mad’u. Jangan sampai ada kesalahan ketika kita sudah mengerti metode-metode yang harus kita gunakan dalam menyebarkan ajaran Islam.
Dalam dakwah bil qalam ini memang dibutuhkan keahlian khusus dalam hal menulis, yang kemudian disebarluaskan melalui media cetak. Inilah tantangannya, walaupun kelihatannya mudah namun nyatanya tidak semua da’i dapat melakukan hal ini. Karena dibutuhkan keahlian khusus inilah yang menyebabkan kita untuk lebih berhati-hati dalam menyampaikan ajaran Islam melalui tulisan. Kita adalah dai sebelum yang lain.5
  1. Kelebihan Dan Kekurangan Dakwah Melalui Surat Kabar
Kelebihan
  1. Tulisan yang terdapat dalam lembaran kertas dapat bertahan lama.
  2. Tulisan yang terdapat dalam lembaran kertas dapat disimpan.
  3. Bisa dibaca ulang jika diperlukan oleh penerima dakwah.
  4. Dapat dibaca berkali-kali dengan cara menyimpannya.
  5. Dapat membuat orang yang berfikir lebih spesifik tentang isi tulisan.
  6. Harganya lebih terjangkau maupun dalam distribusinya.


Kekuranganya.
  1. Tidak seluruh mad’u yang bisa membaca.
  2. Makan waktu lama untuk membacanya.
  3. Dari segi waktu media cetak lambat dalam memberikan informasi. Karena media cetak tidak dapat menyebarkan langsung berita yang terjadi pada masyarakat dan harus menunggu turun cetak.
  4. Media cetak hanya dapat berupa tulisan.
  5. Media cetak haya dapat memberikan visual berupa gambar yang mewakili keseluruhan isi berita.
  6. Biaya produksi yang cukup mahal karena media cetak harus mencetak dan mengireimkannya sebelum dapat dinikmati masyarakat.6


























DAFTAR PUSTAKA


Hasjmy, Dustur Dakwah Menurut Alquran, Jakarta, Bulan Bintang: 1984
Onong UchohjonoEfendi, Ilmu Komunikasi Teori Dan Praktek, Bandung Remaja Karya: 1984
Soiman, Metodelogi Dakwah, Medan, T. Tempat Terbit: 2010
Departemen Agama, RI, Alquran dan Terjemahan, Bandung 2010.

Samsul Muni,Amin, Ilmu Dakwah, Jakarta, Hamzah: 2009






2 Hasjmy, Dustur Dakwah Menurut Alquran, (Jakarta, Bulan Bintang: 1984), h.100.
3 Efendi Onong Uchohjono, Ilmu Komunikasi Teori Dan Praktek, (Bandung Remaja Karya: 1984), h. 119-121.
4 Efendi Onong Uchohjono, Ilmu Komunikasi Teori Dan Praktek, h
5 Amin, Samsul Muni, Ilmu Dakwah, (Jakarta, Hamzah: 2009), h.113.

6 Soiman, Metodelogi Dakwah, (Medan, T. Tempat Terbit: 2010), h, 100-102.